The Truth about Cats and Dogs
Semalam film ini ditayangkan di TV7 sekitar jam 21:30-an. Seingat saya, Michael pernah merekomendasikan film ini untuk saya tonton. Tapi, saya masih belum menemukan VCD atau DVD-nya. Sampai akhirnya, semalam film itu bisa saya tonton.
Kisah cinta yang ditampilkan wajar sekali. Seorang pria, Brian (diperankan oleh Ben Chaplin) tertarik dengan seorang wanita, Abby (diperankan oleh Janeane Garofalo) hanya karena mendengar suaranya. Abby, seorang dokter hewan yang bekerja di sebuah radio, bukanlah seorang wanita yang biasa dilirik laki-laki. Dalam suatu kejadian, ia bertemu dengan Noelle (diperankan dengan baik oleh Uma Thurman) tetangganya yang langsing, tinggi, blonde and beautiful. Saat Brian meneleponnya untuk urusan anjing, Brian malahan tertarik dengan suara dan intelegensinya. Tetapi Abby yang tidak percaya diri malah menyuruh Noelle untuk berpura-pura menjadi dirinya.
Kelucuan-kelucuan yang terjadi, diantaranya karena Noelle yang polos tidak mengerti tentang hewan, bahkan terkesan takut, membuat film ini menarik. Konflik yang terjadi antara Abby - yang ternyata jatuh cinta pada Brian - dengan Noelle - yang juga tertarik pada Brian - membuat film ini makin menarik. Sampai akhirnya, adegan yang paling menentukan. Saat Noelle pergi ke luar kota untuk audisi, Brian merasa kehilangan dirinya, Abby yang terpaksa berdusta tentang keberadaan 'Abby' di kamar mandi, dan akhirnya semua menjadi jelas. Menjadi jelaslah bagi Abby saat Brian berbicara dengan 'Abby' yang ada di kamar mandi, mengatakan alasannya mencintai sosok Abby. Brian menyebutkan tentang suaranya di radio, tentang kepandaiannya. Lalu, Abby menambahkan, "Because you're beautiful." Brian menoleh dengan bingung. Abby menjelaskan, "You love Abby because she's beautiful." Dan, Brian menggeleng perlahan. Menurut Brian, secantik apapun wanita, kalau tidak ada feeling suka kepada wanita itu, tidak akan terlihat cantik. "No, I don't love her because she's beautiful. I love her just the way she is." Abby terpana mendengarnya. Abby meneteskan air mata. Mungkin karena baru kali ini ia menemukan pria seperti Brian.
Sudah dapat dipastikan bahwa saat Noelle, si 'Abby' palsu datang, Brian akhirnya mengerti. Dan walaupun awalnya Brian merasa dipermainkan, belakangan Brian dan Abby bersatu. Karena adanya cinta.
Selesai menonton film itu, saya masih tersedu-sedu. Saat menoleh kepada Michael yang berbaring di samping saya, ia hanya berkata, "Sayang, aku baru inget kenapa aku pingin banget kamu nonton film ini. Aku baru inget kalau banyak kesamaan antara hubungan kita dengan hubungan mereka."
Semua pasti tahu bahwa saya dan Michael dipertemukan dari milis LOL. Kami memulai dengan hanya saling bertelepon. Dan, kami sadar kalau kami sama2 tertarik karena suara yang terdengar di telepon. Dan, saya ingat, betapa saya tidak PD dengan diri saya, saat Michael tak sabar ingin bertemu dengan saya. Dan, saya ingat, betapa saya merasa canggung saat bertemu dengannya. Saya ingat, saat itu saya sudah jatuh cinta padanya. Dan, saya akan selalu ingat, betapa Michael salalu mencintai saya tanpa syarat.
Selesai menonton film itu, saya memeluknya dan menangis penuh haru. "I finally knew why you love me so much."
So, apakah semua pria bisa seperti Brian?
Regards,
Yenny
January 28th, 2004