Stronger than Ever
30 Mei 2003, pagi-pagi, saya dan kekasih saya mulai hunting mencari furniture untuk melengkapi rumah kami nanti. Ketemu Toko Anugrah di sepanjang jalan KH. Hasyim Ashari (Roxy). Setelah tawar-menawar, akhirnya hari itu kami jadi juga DP untuk satu set kamar pengantin plus meja makan. Dengan harga tidak terlalu mahal, kami mendapat ranjang kayu beserta spring bed, meja rias, lemari pakaian 3 pintu, plus meja makan 4 kursi. Betapa leganya kami berdua telah menyelesaikan satu tahap dari beberapa tahap kegiatan yang harus kami lakukan.
01 Juni 2003, disertai kedua orang tua saya, kami mendatangi Sentral Restaurant untuk memilih kartu undangan dan kue pengantin. Setelah melihat-lihat, saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada kartu undangan berwarna pink muda yang simple dan manis. Untuk kue pengantinnya, saya memilih kue pengantin dari Libra Cake yang sederhana tapi indah.
07 Juni 2003, AC mobil Michael gak dingin. Terpaksa dibawa ke bengkel AC. Menurut pemilik bengkel, AC-nya harus di-service dan diganti sana-sini. Kira-kira bisa habis 500 ribu lebih. Stress banget deh dengernya. Tapi, kami memilih untuk menunda service tersebut. Saya masih punya cara lain, mengecek di kantor. Kebetulan kantor saya punya teknisi mobil yang cukup handal. Siapa tahu...
13 Juni 2003, AC mobil Michael ternyata cuma rusak di switch 123-nya. Setelah diganti dan diisi freon, AC-nya udah dingin lagi. Gak butuh banyak biaya. Cuma perlu 65 ribu ajah. ^-^
14 Juni 2003, urusan surat pengantar dari Ketua Lingkungan untuk Pemberkatan Pernikahan beres sudah. Padahal saya udah stress berat, gara-gara minggu lalu Ketua Lingkungannya gak di rumah, dan pagi tadi beliau malah belum bikin sama sekali. Tapi siang ini, surat tersebut sudah jadi. Senangnya... Dan sore itu kami pun pergi ke Gereja untuk Kursus Persiapan Perkawinan (KPP).
15 Juni 2003, mobil Michael ngadat lagi. Jalannya ndut-ndutan. Bikin stress. Terpaksa deh, setelah KPP, dibawa ke bengkel resmi Suzuki daerah Kelapa Gading. Kebetulan dulu Michael selalu ke sana. Setelah jalan sama saya, baru dia urus mobilnya ke bengkel langganan Papa di Ciledug. Tapi, tetep ajah dia butuh second opinion. So, dibawalah mobil itu ke sana. Menurut bengkel Kelapa Gading tersebut, ada spare-part yang mesti diganti, dan harganya 975 ribu. Buseeeeeeet... pucat pasi deh wajah kami berdua saat itu. Setelah mikir sana-sini, kami sepakat untuk menunda hal itu. Biarlah kami ber-ndut-ndutan ria selama beberapa lama, daripada mengeluarkan ongkos yang segitu guedenya...
16 Juni 2003, Papa saya meminta bantuan montir langganan beliau yang di Ciledug untuk memeriksa kondisi mobil Michael. Dan keliatannya gak ada masalah besar. Cuma butuh dicek aja, dan harus dilakukan di bengkelnya di Ciledug. So, janjian deh untuk ke sana.
18 Juni 2003, Michael penuhi syarat untuk pindah rumah. Pagi-pagi sekali saya jemput Michael dan orang tuanya menuju rumah kami. Setelah syarat dipenuhi, kami pun pulang. Kebetulan kami berdua minta cuti hari itu. Seharian kami bersenang-senang. Sambil menunggu Michael dengan urusannya, saya mampir ke Smailing Tour untuk melihat-lihat. Setelah itu, kami menuju Mal Ciputra untuk nonton MATRIX RELOADED. Well... gak nyesel deh... Seruuuuuuuuu buangets... ^-^
21 Juni 2003, pagi-pagi kami pergi ke Ciledug untuk beresin mobil. Dan ternyata, kabel businya ada 1 yang putus. Setelah diganti (sang montir punya cadangan 1 kabel busi yang berwarna kuning cerah), jalanlah mobil tersebut dengan lancar. Kami pun meninggalkan bengkel tersebut dengan hanya membayar 20 ribu untuk ongkos, itu pun diterima dengan terpaksa oleh si montir. Montir itu memang sering tidak memberikan charge untuk pelayanannya, karena beliau sudah kenal Papa saya sejak saya belum lahir, sehingga beliau tidak enak kalau harus kasih harga untuk service kecil-kecilan. ^-^
Kami langsung mengunjungi rumah untuk beres-beres. Ternyata Papa dan Mama saya udah ada di sana. Mereka sedang sibuk memasang besi untuk gorden. Saya dan Michael lalu turun tangan membantu mereka. Saya dan Mama sibuk menyapu dan mengepel lantai, sedangkan Michael membantu Papa saya membuat kawat nyamuk kecil untuk lubang-lubang angin di dinding atas pintu rumah.
Setelah beres, Papa dan Mama pulang duluan. Ditinggallah saya dan Michael berdua untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih ada. Sekitar jam 14:30 kami pulang. Mandi. Lanjut KPP deh.
22 Juni 2003, dengan badan pegal-pegal, kami KPP hari terakhir. Setelah itu, langsung ke rumah untuk pasang ranjang. Seharian lagi, kami menemani sang tukang memasang ranjang, meja rias, lemari pakaian dan meja makan. Cape, tapi seru!
Tiba-tiba ada orang memanggil-manggil di luar. Setelah saya hampiri, ternyata orang dari Telkom. Gak disangka-sangka, permintaan pasang baru telepon yang saya lakukan 03 Juni 2003, sudah dapat jawaban. Kami tinggal membayar biaya pasang baru di Telkom BSD, langsung dapat nomor telepon. Padahal tetangga saya butuh waktu 6 bulan untuk pasang telepon.
24 Juni 2003, iseng-iseng telepon ke Bank NISP untuk menanyakan soal KPR yang sudah diajukan 13 hari yang lalu. Wah, senangnya... Gak disangka kalo KPR Michael udah disetujui, tinggal tunggu BI Checking aja (lagi ada connection problem di BI, sehingga butuh waktu lebih lama). Abis itu, bisa langsung KPR selama 5 tahun untuk melunasi rumah kami. ^-^
Berkat Tuhan tidak pernah berhenti...
Dari setiap masalah yang Tuhan berikan, selalu ada masalah lain yang terpecahkan. Dari masalah yang paling sulit sampai masalah yang paling simple, semua terpecahkan satu persatu. Satu persatu. Masih banyak hal dan kegiatan lain yang harus kami lakukan. Masih banyak masalah yang akan muncul dalam perjalanan kami menuju pernikahan. Tapi kami yakin, selalu akan muncul pemecahan untuk setiap masalah kami.
Dedicated to Michael.
I believe that each and every problem will make our LOVE stronger than ever.
I love you.
^-^