Lovely B’day
Pukul 00:30 menjelang 19 Juli 2005. Kecupan mesra dari Michael langsung saya dapatkan, ditambah senyum malu-malu karena gak tepat tengah malam. “Happy birthday yah…” Senangnya hati ini. Walaupun terlambat 30 menit, tapi tetap Michael yang paling pertama. Saya berharap hari ini akan seindah kecupan Michael yang mengawali hari saya di usia 29 tahun.
Pagi-pagi saya makan telur merah dan mie putih buatan mertua. Biasa, tradisi dari keluarga Michael. Sebelum berangkat kantor, saya menyempatkan diri membuka hadiah yang diberikan boss saya kemarin sore. Seprai cantik berbunga-bunga warna biru langsung ada di tangan saya. Well, sudah ada 1 keindahan yang saya terima lagi. Lalu berangkatlah saya dengan hati riang ke kantor. Pagi ini saya gak membawa apa-apa. Saya sudah memesan 1 loyang kue bluder tape untuk dibagikan. Teman yang lain juga memesan 1 loyang lagi untuk hadiah saya, sehingga cukup untuk dibagikan 1 kantor. Kebetulan ada 1 teman kantor saya yang ahli bikin kue. Kepinginnya sih bikin sendiri, tapi apa mau dikata, saya gak punya oven untuk memanggang kue. Jadinya saya cuma bisa bikin puding atau masakan aja.
Ucapan selamat saya dapatkan dari teman-teman kantor seiring dengan pembagian kue bluder tape yang cantik berhiaskan keju parut panggang. Saya sendiri mendapat 1 loyang ukuran sedang untuk dibawa pulang, dan 1 loyang apple cake dari teman yang lain lagi. Jadinya tahun ini 3 orang teman kantor memberikan kue sebagai hadiah ulang tahun saya. Memang mengenyangkan, tapi hati saya senang. Bahkan sekretaris kantor yang sedang bed rest saat kehamilannya menyempatkan diri untuk sms ke saya. Saya sempat sedih karena justru all of my sisters yang terlambat memberikan ucapan. Teman baik saya yang ada di OZ aja udah duluan kirim sms. Tapi ternyata karena masalah anak sekolah membuat mereka lebih konsentrasi mengurus anak masing-masing. Jadilah saya tidak diprioritaskan. Tapi untungnya sebelum jam makan siang, mereka udah serempak telpon dan kirim sms. Jadi saya gak sedih lagi. Sore itu saya ke Karet. Mama udah bikin misoa dan masakan lain untuk merayakan kecil-kecilan. Lumayan, jadinya gak usah masak di rumah. Setelah makan, kami langsung pulang.
Well, ulang tahun kali ini saya memang tidak mendapat hadiah apa-apa dari Michael. Tapi saya udah bilang sama dia, saya lebih suka mendapat banyak pelukan seharian itu. So, sejak bangun pagi sampai saya terlelap lagi di hari itu, saya telah mendapatkan hadiah yang paling saya inginkan tahun ini. Michael tak bosan-bosannya memberikan kecupan dan pelukan sesering mungkin. Dan, saya bahagia. Kadang muncul tanda tanya dalam hati, apakah kebahagiaan ini akan selamanya? Saya ingat, itu adalah permintaan saya sejak pertama kali saya menandatangani surat nikah di gereja. Saya ingin kehidupan pernikahan kami tidak berubah menjadi monoton dan penuh kebosanan. Saya ingin kehidupan pernikahan kami selalu indah dan penuh kejutan manis dari awal hingga akhir nanti. Dan setelah hampir 2 tahun menikah, Michael sudah membuktikan bahwa keinginan saya selalu terpenuhi.
Dedicated to Michael.
I always wanna have a lovely birthday since I met you.
Thanks to you, it’s always be a lovely one.
I love you.