Tuesday, January 18, 2005

Christmas Holidays

Christmas Holidays

Natal tahun 2004 sudah lama berlalu. Pertemuan kami diawali dengan Natal di tahun 2001. Ini sudah Natal yang ke-4 yang kami rayakan bersama. Tapi bedanya, Natal tahun 2004 kami tidak bertukar hadiah. Kesepakatan bersama. Tapi rasanya aneh kalau gak kasih hadiah apa-apa ke Michael. So, beberapa hari sebelum Natal, saya menyempatkan diri pergi untuk mencari hadiah.

Malam Natal pun tiba. Hadiah saya sembunyikan di kaus kaki berbentuk snow man yang kalau ditekan tombolnya, akan terdengar lagu-lagu Natal. Saya suruh Michael mengambil kaus kaki itu. Sudah saya duga, dia kaget waktu liat kaus kaki itu ada isinya. Sambil membuka hadiah-hadiah Natal itu, bibirnya tak henti-hentinya bergerak, "Tapi aku gak beliin kamu apa-apa... Kan kita gak tuker-tukeran hadiah. Gimana donk?" Saya cuma menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum. "Buka hadiahnya."

Isinya, dompet, tempat kunci mobil dan parfum favoritnya. Seminggu yang lalu, saya tanpa sengaja melihat ke atas meja rias. Wah, parfumnya udah mau habis. Saya yakin dia sangat irit sekali pakai parfumnya. Maklum, parfum kan barang mahal. Gak bisa sembarang beli kaya beli kacang. Itu sebabnya saya terpikir untuk beliin dia parfum. Kalau dompet dan tempat kunci mobil emang sengaja saya kasih karena yang lama sudah mulai rusak. Berhubung dia gak bisa kasih saya hadiah balasan, seharian itu saya cuma dipeluk dan dicium sayang. Dan, memang cuma itu saja yang saya inginkan.

Pagi Natal pun tiba. Saya bersiap-siap pergi ke rumah orang tua saya, karena ada acara ulang tahun keponakan tercinta, Rimsky. Sebetulnya ultahnya tgl 24 Desember, tapi sepakat dirayakan saat hari Natal. Sesampainya di Karet, saya dan Michael langsung sibuk makan. Maklum, kami terlambat datang. Setelah itu keponakan saya, Vivi, sibuk memberikan bingkisan Natal kepada kami semua. Lalu ternyata, ada doorprize. Gak nyangka juga, saya yang dapat doorprize-nya. Dan hadiahnya... sekotak Ferrero Rocher berbentuk hati isi 8 butir... Hepi banget. Coklat favorit saya sepanjang masa. Hehehe. Maklum. Saking mahalnya, sampe gak pernah beli. Padahal doyannya minta ampun. Abis itu, 2 butir saya jadikan doorprize tambahan, biar seru.

Kebayang kan, kami ramai-ramai cekikikan sambil teriak-teriak. Mengingatkan saya akan masa kecil saya sendiri. Kami ber-5 selalu ramai. Pergi ke mana pun selalu bersama-sama. Sekarang dengan adanya tambahan 3 menantu (my two bro-in-laws and my husband) plus 4 anak-anak kecil (belum dihitung para mbak baby-sitternya) rumah kami selalu ramai. Entah yang berantem, entah yang rebutan mainan, entah yang teriak-teriakan, dll. Pokoknya kalau udah ngumpul semua, ributnya gak ketulungan. Tapi, itulah kami. Dari dulu kami selalu ramai. Terlebih lagi saya. Tiada hari di rumah tanpa terdengar suara atau teriakan saya. Makanya, walaupun saya dan Michael masih berduaan karena belum dikaruniai anak, kami gak pernah kesepian. Michael memang bukan tipe suami yang cerewet, tapi saya sudah jelas tipe istri yang bawel. Makanya rumah kami gak pernah sepi. Selalu ada tawa dan canda kami berdua menghiasi rumah mungil kami.

Natal tahun 2004 kami tutup dengan dinner berdua di Cafe Gran Via, Gran Melia. Kebetulan salah satu teman kantor saya memiliki 2 voucher complimentary buffet di Cafe Gran Via. Tebak saya, beliau gak sempat makan di sana dengan suaminya. Voucher itu dimulai dari 25 September - 25 Desember 2004. Jelas saya harus segera menggunakannya, berhubung beliau memberikannya tgl 22 Desember 2004. Untungnya, voucher masih bisa dipakai di hari Natal, sehingga tidak terbuang percuma. Dan, kami berdua benar-benar menikmati free romantic dinner di sana. After dinner pun kami masih duduk-duduk di lobby sambil menikmati suasana hotel yang tenang dan nyaman. Setelah itu kami baru pulang ke rumah.

Sisa liburan Natal tahun 2004 menjelang tahun 2005 kami lewatkan di rumah saja. Kami gak ke luar kota. Kami cuma di rumah. Menikmati nyamannya rumah kami. Nonton DVD. Bercengkerama di kamar. Makan bersama. Main komputer. Semua kegiatan kami lakukan dengan senang hati. Dan kami gak sabar menunggu libur Natal tahun 2005.

Dedicated to Michael.
Thanks for this lovely christmas holidays.